13 Sifat Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Allah

13  sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah

a. bersifat wujut (ada) dan mustahil bersifat adam (tiada) 
Allah Swt. Bersifat wujud yang artinya ada. Mustahil Allah bersifat adam yang artinya tiada, karena tidak mungkin sesuatu ada jika penciptanya tidak ada.

b. wajib bersifat qidam (terdahulu )dan mustahil bersifat huduts (baru )
Kamu pasti meyakini bahwa keberadaan pembuat sepatu lebih dahulu daripada sepatu yang dibuanya. Mustahil sepatunya jadi terlebih dahulu, baru pembuatnya lahir. Begitu pula, keberadaan Allah Swt. Pasti lebih dahulu dari pada mahluk ciptaan-Nya. Mustahil mahluknya ada terlebih dahulu, baru ada allah.
Sementara bagi Allah Swt. Tidak ada yang mendahului. Allah Swt tidak dilahirkan. Ketika manusia dan alam semesta ini belum ada, Allah Swt. Sudah ada. Oleh karena itu, dapat disimpulakan bahwa qidam artinya keberadaan Allah lebih dahulu  dari pada mahluknya dan adanya allah bukan karena dilahirkan. Tidak ada sesuatu yang keberadaannya mendahului Allah. Allah mustahil bersifat hudust yang artinya adanya setelah mahluk atau adanya lebih baru dari pada mahluk ciptaan-Nya.

c. Wajib Bersifat baqa (kekal) dan Mustahil bersifat Fana (hancur)
Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengertian baqa  “keberadaan Allah adalah baqa yang artinya bersifat kekal. Maksudnya, zat Allah tidak akan mengalami kehancuran atau kematian. Allah akan senanyiasa hidup. Mustahil allah bersifat fana yang artinya dapat hancur atau mati.

d. Wajib Cersifat Mukhalafatu Lil Hawadits ( Berbeda dengan mahluk ) dan Mustahil bersifat Mumasalatu Lil Hawadirs (sama dengan mahluk)
Dapat disimpulkan bahwa Allah wajib bersifat mukhalafatu lil hawadits, artinya Allah berbeda dengan mahluk-Nya. Alah berbeda dengan dengan mahluk dalam segala-galanya,  baik yang berhubungan dengan zat, maupun sifat-Nya. Oleh karena itu mustahil Allah bersifat mumasalatu lil hawadits (sama dengan mahluk-Nya).

e. Wajib bersifat Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri) dan Mustahil Bersifat Muhtajun ila Gairihi (buhuh pada yang lain)
Allah bersifat Qiyamuhu binafsihi yang artinya dalam setiap tindakan Allah tidak membutuhkan bantuan mahluk-Nya. Selain itu mustahil Allah bersifat muhtajun ila gairihi (butuh pada yang lain).

f. Wajib Bersifat Wahdaniyah (esa) dan Mustahil bersifat Ta’addud (terbilang)
Allah itu satu, tidak beranak, dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan dia.

g. wajib Bersifat Qudrat (kuasa) dan Mustahil bersifat Ajzun (lemah)
Allah bersifat qudrat yang artinya berkuasa menjadikan segala sesuatu dan mustahil bersifat ajzun artinya tidak mampu (lemah) dalam melakukan sesautu.

h. Wajib bersifat Iradat (Berkehendak) dan Mustahil Bersifat Kurhun (terpaksa)
Allah adalah pencipta  dan pemilik jagat raya beserta isinya ini. Oleh karena itu, Dia berkehendak atas apa yang terjadi atau akan terjadi dialam ini. Hal ini sesuai firman-Nya dalam surah Yasin 36 ayat 82. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa allah bersifat iradat yang artinya maha Berkehendak. Maksudnya, jika Allah bekehendak segala sesuatu terjadi, tidak akan ada mahluk yang dapat mencegah-Nya. Dengan demikian, mustahil Allah bersifat kurhun, artinya mustahil Allah terpaksa dalam melakukan sesuatu.

i. Wajib Bersifat Ilmu (mengetahui) dan Mustahil bersifat Jahlun (bodoh)
Sifat ilmu artinya Allah wajib mengetahui segala sesuatu dengan jelas. Tidak ada satu mahlukpun yang tidak dikahui oleh Allah. Dia mengetahui segalanya, baik lahir, maupun batin,yang terlihat maupun yang tidak terihat pancaindra.  Selain itu mustahil bagi Allah bersifat jahlun (bodoh)

j. Wajib berdifat Hayat (Hidup) dan Mustahil bersifat Mautun (mati)
 Allah akan hidup selamanya dan tidak akan mengalami kematian. Sifat hidup Allah berbeda dengan mahluk-Nya. Allah hidup tanpa ada yang menghidupkan, sedangkan manusia dan mahluk yang lain hidup karena ada yang menhidupkan, yaitu Allah.
Alam semesta ini adalah ciptaan dan milik Allah serta dipelihara oleh-Nya. Mustahil Allah mati sambil mengatur alam ini. Musatahil Allah mati sambil menghidupkan sesuatu. Begitu pula perputaran bumi pada porosnya, peredaran planet pada orbitnya pati semuanya diatur oleh yang maha hidup, Yaitu Allah Swt.

k. Wajib bersifat Sama (mendengar) dan Mustahil bersifat Summun (Tuli)
Sama artinya maha mendengar dan pendengaran-Nya tidak terbatas.  Sifat sama (maha pendengar) Allah berbeda dengan mahluk-Nya yang mendengar dengan alat pendengar. Pendengaran Allah adalah maha sempurna, sedangkan pendengaran manusia terbatas.

l. Wajib bersifat Bashar (melihat) dan Mustahil bersifat Umyun (Buta)
Penglihatan Allah adalah mutlak tidak dibatasi apapun. Adapun apenglihatan mahluk, kusunya anusia sangat terbatas. Mustahil bagi Allah memiliki sifat umyun (buta)

m. Wajib bersifat Kalam ( Berbicara ) dan Mustahil bersifat Bukmun (bisu)
Kalam artinya Maha Berbicara. Maksudnya, Allah dapat berbicara dengan mahluk-Nya. Adapun cara berbicara Allah berbeda dengan mahluk kalam dalam ilmu tauhid mengandung arti berfirman. Ketika Allah  berfirman kepada para Rosul berati dia maha berbicara. Oleh karena itu mustahil bagi Allah bersifat Bukmun (bisu).

Itulah 13 sifat sifat wajib dan mustahil allah yang bersumber dari buku pendidikan Agama Islam Moh.Fauzi A.G

No comments for "13 Sifat Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Allah"